Sejumlah Aliansi dan Ormas Gotong Keranda dan Tabur Bunga, Aksi Solidaritas Korban Kecelakaan Akibat Pelanggar Perbup, GMNI Desak Copot Kadishub dan Kasat Pol PP

 

PATROLINUSANTARA.com TANGERANG – Sejumlah Ormas dan Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang menggelar aksi solidaritas di bunderan Bugel, Tigaraksa, Kamis (17/10/2024).

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk dukungan dan bela sungkawa terhadap korban kecelakaan meninggal dunia akibat terlindas dump truk yang melanggar jam operasional.

Ketua GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurnia mengatakan, selain sebagai bentuk solidaritas terhadap korban kecelakaan, aksi ini juga merupakan kritik terhadap Peraturan Bupati (Perbub) No. 12 Tahun 2022 tentang pengaturan jam operasional angkutan khusus kendaraan tambaang di wilayah tersebut.

GMNI menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah gagal menegakan Perbup dalam melindungi masyarakat.

“Untuk itu kami mendesak agar Kadishub dan Kasat Pol PP Kabupaten Tangerang dicopot karen tidak becus mengamankan kebijakan Perbup Nomor 12 Tahun 2022, ” kata Endang.

Dalam aksi solidaritas itu, mahasiswa menggelar doa bersama, menyalakan lilin, menabur bunga sebagai simbol bela sungkawa atas tragedi yang menimpa tewasnya pasangan suami-isteri serta mengakibatkan seorang anak luka.

Selain menuntut Kadishub dan Kasat Pol PP dicopot dari jabatannya, GMNI juga mendesak Pemkab Tangerang untuk bertanggung jawab membiayai anak dari pasangan suami istri korban kecelakaan akibat tertabrak dumpt truk pelanggar Perbup.
“Akibat insiden itu anak tersebut menjadi yatim piatu. Kami mendesak Pemkab Tangerang harus bertangung jawab, terutama untuk biaya pendidikan anak tersebut hingga jenjang kuliah,” pungkasnya.

Dalam orasi aksi solidaritas ini ketua Pemuda Batak Bersatu Pimpinan Cabang Kecamatan Solear Sandro Pakpahan menyebutkan, “bahwasanya jam yang seharusnya operasional mobil truk tanah tersebut adalah sesuai jam yang sudah diterapkan yaitu pukul.22-05 wib itu yang wajib dijalankan tapi apa nyatanya kami lihat masih banyak saja truk tanah yang masih dijalankan dan keluar diluar jadwal yang sudah ditentukan jadi siapa yang seharusnya bertanggung jawab,kami berharap kepada pejabat-pejabat yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang untuk bertanggung jawab penuh untuk kedua para korban terutama Aska Ajhari yang harus kehilangan kedua orangtuanya dan menjadi yatim piatu di malam perayaan HUT Kabupaten Tangerang,โ€tuturnya

Dan saya harap tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan oleh para supir mobil truk tanah yang masih saja marak streaming dan tidak taat peraturan maka dari itu kami atas nama Organisasi Masyarakat menyentuh hati transmisi kami atas musibah yang terjadi oleh adanya korban kecelakaan di malam HUT Kabupaten Tangerang terutama saudara kami Azka Ajhari yang harus terpaksa kehilangan kedua orangtuanya,” .tutup Sandro.

(Rical S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *