Perlu Database yang Kuat terkait Agama dan Kepercayaan di Indonesia, MLKI DKI Jakarta Mengadakan Forum Grub Diskusi

BERITA NEWS, Sosial139 Dilihat

PATROLINUSANTARA.com, -jakarta- Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) mengadakan Forum Grub Diskusi (FGD) “Pengarsipan dan Analisis Tematik Data Potensi Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa”Selama Tiga Hari di Grand Hotel Cemara Cikini Jakarta Pusat resmi dibuka pada Jumat,(06/10/2023).

Acara Resmi dibuka pada Jumat 06/10. Sebelumnya acara diawali dengan doa bersama dibawakan oleh ketua MLKI DKI Jakarta Rohmat Hidayat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Pembacaan isi Pancasila oleh Missan Jaya.Selanjutnya acara resmi dibuka oleh ibu Suharti,S.os dari Kapokja Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sambutan nya,Ketua pelaksana Is Werdiningsih mengucapkan terima kasih dan apresiasinya atas kehadiran seluruh tamu undangan lainya.
Dalam kegiatan ini kita perlu database yang kuat, bagus, kokoh, terkait dengan agama dan kepercayaan di Indonesia.
Kita tidak memiliki data yang komprehensif, tentang 6 agama di Indonesia. Apalagi dengan berbagai agama di luar 6 agama, yang memiliki  perwakilan di Kementerian Agama.

Managemen Data ialah proses administrative yang mencakup memperoleh, memvalidasi,
menyimpan, melindungi, dan memproses data yang diperlukan untuk memastikan
aksesibiitas dan ketepataan waktu bagi penggunanya.

“Organisasi atau Komunitas
menggunakkannanya agar dengan mudah melakukan pengolahan data, meningkatkan
kapasitas, kapabilitas dan efisiensi dalam menginformasikan sebuah keputusan”.

Kini kinerja system manual (konvensional) telah tergantikan oleh penggunaan teknologi
komputerisasi sebagai system pendukung utama untuk membantu mengolah, memelihara
data dan laporan sebuah organisasi/komunitas. Agar segala aspek apapun dalam kehidupan
manusia akan berkembang lebih baik, maka semua sumber daya harus megikuti kebangkitan
pola pikir manusia, termasuk pertumbuhan dan perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, demi mendukung Eksistensi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa di Jaboodetabek, MLKI DKI Jakarta merasa perlu meningkatkan kinerja
organisasi dengan memberikan wawasan /pengetahuan kepada pengurus organisasi tentang
betapa pentingnya pengetahuan terkait data, mulai dari bagaimana mengelola data,
mengembangkan serta kemampuan menganalisa, tutupnya.

Suharti,S.os Kapokja Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa menyampaikan Organisasi kerapkali mengalami kesulitan dalam memetakan progress dari suatu layanan
mengingat tidak adanya data valid yang bisa dijadikan acuan dalam merancang dan
menyusun program program penguatan berjenjang demi mendukung peningkatan eksistensi
penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa baik di wilayah kota maupun
provinsi.

Melihat latar belakang diatas, maka MLKI DKI Jakarta merasa perlu mengadakan FGD
(forum grup diskusi) pengelolaan data, dimana dalam kegiatan nanti setiap peserta akan
diberikan beberapa wawasan terkait pengenalan tool, pendokumentasian/pengarsipan serta penganalisaan data berbasis tematik.

Kegiatan FGD ini diharapkan mampu menjawab
kebutuhan sekaligus dapat memberikan solusi terhadap kendala yang dihadapi oleh
organisasi kepercayaan, khususnya bagi MLKI DKI itu sendiri.harapannya nanti adalah mampu menyajikan data yang valid sebagai data dukung untuk acuan pengurus
organisasi dalam memberikan peningkatan layanan bagi kebutuhan penghayat kepercayaan,imbuhnya.

Dalam acara tersebut terlihat seluruh peserta membentuk tim untuk saling diskusi tentang data data yang perlu diperbaharuhi kedepanya yang di pandu oleh dua narasumber Yauri Tetanael dan Bambang selaku moderator kegiatan.

Ketua MLKI DKI Jakarta Rohmat Hidayat menyampaikan tentang agama minoritas di Indonesia, jumlahnya itu selalu berubah. Jadi ada dinamika dengan agama minoritas atau agama kepercayaan di Indonesia, yang jumlahnya sangat banyak.
Demikian juga kaitannya dengan hal kepercayaan yang ada di Indonesia, tutur rohmat,
Jumlahnya sangat banyak. Kalau seperti bahasa memiliki data, itupun tidak semuanya memiliki deskripsi, dan catatan yang lengkap.

Direktorat Kepercayaan memiliki data, namun salah satu kelemahannya data tersebut tidak bisa diakses oleh masyarakat, yang akan mengkaji tentang agama di Indonesia.
“Data klasifikasinya kadangkala secara akademik masih campur aduk, antara kelompok kepercayaan tertentu. Ada yang bagian dari agama, dan ada pula penghayat kepercayaan, jadi masih bingung membaca data tersebut,” ujarnya.

Jadi, lanjut Rohmat, ada beberapa kelemahan yang terkait dengan kepercayaan yang ada di Indonesia. Tugas kami dari MLKI untuk memperkuat data yang dimiliki Indonesia, sehingga memudahkan para peneliti saat ingin melakukan penelitian.  “Kita perlu melakukan pendataan  lebih konprehensif dan sistematis,” imbuhnya.

Jumlah data yang bergabung dengan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) lebih dari 100, dan di luar MLKI juga masih ada. “Apabila pergi ke Papua, di sana banyak bahasa  dan juga kepercayaan lokal.

Selanjutnya, ada pula provinsi-provinsi lain yang selama ini belum tersentuh penelitian etnografis,” imbuhnya.

Ia juga berharap proyek ini dilanjutkan oleh Pusat Riset Agama dan Kepercayaan, untuk mendata, mengumpulkan, dan memberikan deskripsi tentang agama dan kepercayaan di Indonesia. Sehingga tahun 2024-2025 kita sudah memiliki data yang komplit, komprehensif, dan sangat kuat tentang paham keagamaan ini. “Disamping itu pula akan memudahkan proses selanjutnya saat penelitian, pengembangan, dan dalam membuat insight baru,” pungkasnya.

Forum Grub Diskusi (FGD) merupakan sebuah acara pertemuan antara akademisi dan masyarakat, dan dihadiri dari berbagai organisasi penghayat kepercayaan seperti,AK Perjalanan,Parmalim, Sri Murti,dan lain.

(Rical S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *