PATROLINUSANTARA.com, Belasan masyarakat yang menolak rencana relokasi makam Makam Syekh Buyut Jenggot mengaku kecewa dengan sikap pemkot Tangerang yang dinilai kurang berpihak kepada masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Saipul Basri salahsatu perwakilan masyarakat dan alim ulama usai melakukan audensi dengan jajaran pemkot Tangerang Kamis (5/10/2022).
Menurut aktifis yang akrab disapa Bung Marcel, pemkot Tangerang tidak memiliki ketegasan dalam menyelamatkan makam yang diyakini salahsatu wali yang menyebarkan agama islam di tanah Banten.
“Kita hadir disini karna dijanjikan akan ketegasan dari pemkot Tangerang terkait relokasi makam salahsatu Wali Allah, namun lagi lagi kita kembali dikecewakan dengan jawaban normatif yang terkesan hanya mengulur ulur waktu,” ungkap Bung Marcel.
Ketidaktegasan pemkot Tangerang untuk menolak rencana relokasi Makam Syekh Buyut jenggot, disebut Marcel penguasa dicundangi pengusaha.
“Perizinan ada pemkot, seharusnya bisa melakukan suatu alat bargaining ke pengusaha agar bagaimana caranya agar makam ki buyut Jenggot tidak direlokasi,” ungkap dia.
Ia menilai, kurang mampunya pemkot Tangerang dalam mengakomodir apa yang menjadi aspirasi masyarakat dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas dan kondusifitas.
“Ini kami lakukan agar kejadian seperti di Tj Priuk tidak terjadi dikota Tangerang, karna para alim ulama pasang badan agar makam ki Buyut Jenggot tidak direlokasi,” jelas dia.
Ia mengaku, agar hal itu tidak terjadi pihaknya dan beberapa perwakilan masyarakat akan kembali melukan aksi unjuk rasa dengan mendirikan tenda yang rencananya akan didirikan di pintu masuk Pemkot Tangerang.
“Sebelum ada keputusan yang jelas kita pastikan tidak akan menginap, kita mendirikan tenda nanti di pemkot,” jelas dia
Ditemui terpisah Bambang Suwondo, salahsatu tokoh masyarakat kota Tangerang mejelaskan
Sosok Tubagus Rajasuta atau Ki Buyut Jenggot merupakan salah tokoh dari kesultanan Banten yang memiliki peran perjuangan dalam membela bangsa Indonesia atas penjajahan. Selain itu, sosoknya juga merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Banten.
“Tentu, sosoknya memiliki spirit perjuangan yang perlu diteladani oleh generasi saat ini,” jelas Bambang Suwondo.
Ia menjelaskan, Tubagus Rajasuta atau Ki Buyut Jenggot itu masuk dalam trah Kesultanan Banten. Bahkan termasuk salah satu tokoh pejuang Islam yang luar biasa sebagai pendakwah, juga sebagai pejuang tanah air dari cengkeraman penjajah yang sempat terlupakan.
Peningalan-peninggalan di areal Makam Syekh Buyut Jenggot (Tubagus Rajasuta) bin Sultan Ageng Tirtayasa berupa Nisan dan struktur bangunan yang tertimbun di bawah makam sangat kuat.
“Untuk jadi dasar penetapan cagar budaya undang-undang tentang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010, situs atau obyek yang dianggap/diduga sebagai cagar budaya harus dijaga selama proses penelitian berlangsung,” ungkap dia.
Plt Asda 3, Teddy Bayu Putra menampik tudingan tersebut, menurut dia pemerintah kota Tangerang saat ini tengah melakukan upaya agar relokasi makam yang diyakini wali Allah tersebut tidak direlokasi.
Meski begitu, ia mengaku terbentur dengan aturan dan perundang – undangan, sehingga mustahil baginya untuk menabrak aturan.
“Kita tunggu persoalan untuk menetapkan makam ki buyut Jenggot tengah memasuki masa persidangan, kalau hasilnya sudah keluar tentunya tidak ada alasan bagi pengembang untuk merelokasi makam itu,” ujarnya.
harahap